“Aku juga ingin mencicipi
tomatnya..”
Tiba waktunya untuk memanen
tomat. Kazuho memetik satu tomat lalu diberikan kepada Renge. Renge penasaran
apakah tomat tersebut sudah bisa dimakan. Renge pun gembira atas jawaban
Kazuho, dan langsung mencuci tomat dan mencicipinya. Renge terkejut dengan rasa
tomatnya, dia pun berterimakasih kepada matahari karena tomatnya terasa sangat
istimewa.
Setelah memanen cukup banyak
tomat pada hari tersebut, Renge memiliki ide untuk membagikan tomat-tomat
tersebut kepada semua temannya. Renge pun bersiap dan menyebut dirinya santa
musim panas dengan membagikan tomat-tomat kepada temannya. Kazuho memberi pesan
supaya berhati-hati dan jangan sampai tersesat kepada Renge. Renge pun
mengiyakan, dan pergi menuju rumah teman-temannya.
Dirumah Hotaru, dia sedang
bermain dengan Pechi anjingnya. Bel rumah berbunyi, Hotaru pun segera keluar
untuk membukakan pintu. Ternyata Renge datang untuk membagikan tomat kepadanya,
dia mengucapkan Selamat natal di musim panas saat Hotaru membukakan pintu.
Hotaru yang kebingungan pun mengira Renge ingin mengajaknya bermain hari ini,
tapi Renge hanya memberikan sebuah tomat kepadanya dan berpamitan untuk
membagikan tomat kepada yang lainnya.
Renge pun berjalan menuju
kerumah teman-teman lainnya, seperti rumah Komari dan Natsumi, Konomi, dan
Nenek-nenek yang sedang istirahat. Renge benar-benar menjadi santa pada hari
tersebut. hanya warung jajan yang belum dia beri tomat. Saat Renge menuju
warung jajan, dia menemukan seorang anak kecil yang sedang menangis. Renge pun menghampirinya
dan menanyakan alasan anak tersebut menangis. Anak tersebut pun menjelaskan
kepada Renge dari mana asalnya, dan menjelaskan pula beberapa hal yang tidak
berkaitan seperti Tsukune.
Renge yang awalnya memahami,
menjadi bingung juga karena anak tersebut juga bingung berasal darimana. Dan
gak lupa Renge menjelaskan mengenai apa itu Tsukune, yaitu daging yang ada di
dalam nabe. Ternyata anak perempuan yang Renge temukan ingin makan Tsukune.
Renge kemudian memberikan tomat kepada anak tersebut, dan mengantarnya ke
kantor polisi terdekat untuk dilaporkan sebagai anak hilang.
Sesampainya di depan kantor
polisi, Renge merasa gugup dan menceritakan apa yang dia rasakan kepada anak
disampingnya. Namun berbeda dengan Renge, anak tersebut langsung lari dan masuk
ke kantor polisi dengan gembira. Renge kaget keheranan, karena sikap anak
tersebut. Renge pun mengejar anak tersebut dan berdiri didepan pintu masuk.
Ternyata anak tersebut adalah anak dari polisi yang pada hari tersebut
bertugas. Anak tersebut menceritakan bahwa dirinya tersesat dan dibantu oleh
Renge menuju ke kantor polisi.
Polisi tersebut pun
mengucapkan terimakasih kepada Renge dan menawarkan jus kepadanya. Awalnya
Renge seperti tertarik dengan tawaran tersebut, namun dia ingat bahwa dia harus
membagikan tomat ke warung jajan. Saat Renge pamit pergi, anak tersebut
berterimakasih atas tomat yang telah diberikan kepadanya dan memanggil Renge
dengan sebutan Kakak. Hal tersebut membuat Renge sangat terkejut, karena dia
baru pertama kali dipanggil Kakak oleh seseorang.
Momen yang cukup
menggelitik, setelah pamit pergi dan berjalan beberapa meter meninggalkan
kantor polisi, Renge berbalik badan dan anak kecil tersebut melambaikan tangan
Renge pun melambaikan tangannya kemudian berjalan beberapa langkah. Hal ini
terulang beberapa kali, Renge seperti tidak ingin meninggalkan anak kecil yang
telah memanggilnya dengan sebutan kakak tersebut.
Saat sampai di warung jajan,
pemilik warung memuji rasa dari tomat dan penasaran apakah benar Renge sendiri
yang menanam tomatnya. Renge pun mengiyakan pertanyaannya dan menjelaskan
bagaimana dia menanam dan membangun rumah untuk tomatnya. Kemudian, Renge pun
menjelaskan mengenai pertemuannya dengan seorang anak kecil yang tersesat
dimana dia mengantarnya ke kantor polisi. Dia pun menambahkan mengenai ucapan
terimakasih si anak kecil yang ditolongnya dan kata Kakak yang di sampaikan
anak kecil tersebut kepada Renge. Mendengar hal tersebut pemilik warung
menggoda Renge, dengan menanyakan detail anak kecil yang ditolongnya tersebut.
Babak kedua, Renge mencari
penghapus barunya di laci belajar miliknya. Dia tak menemukannya, namun
menemukan sebuah angpau tahun baru. Dia pun segera ke warung jajan untuk
membelanjakan angpau miliknya. Saat melihat-lihat mainan di warung jajan, Renge
menemukan borgol mainan dan memutuskan untuk membelinya. Setelah memiliki
borgol mainan tersebut, Renge pun merasa seperti dirinya menjadi seorang
polisi. Renge kemudian pamit pergi.
Tak lama, Renge kembali
dengan berakting seperti polisi. Dia bermain dengan pemilik warung jajan,
dengan memborgol kedua tangan pemilik warung jajan. Pemilik warung jajan
kemudian meminta kunci borgol kepada Renge. Namun Renge tak memilikinya,
pemilik warung jajan kemudian segera mengecek tempat dimana Renge mengambil
borgol mainan tersebut. Melihat tidak ada kunci borgol, pemilik warung pun
berasumsi untuk mematahkan borgol mainan Renge. Mendengar hal tersebut, wajah
Renge langsung pucat karena mainan barunya akan dirusak.
Pemilik warung pun tidak
jadi melakukan hal tersebut, dia menuju kedalam dan berusaha melepaskan borgol
tersebut dari tangannya. Melihat pemilik warung yang kesusahan melepaskan
borgol, Renge memiliki ide untuk memanggil seseorang untuk membantu membuka
borgolnya. Namun ide tersebut ditolak oleh pemilik warung.
Seseorang membuka pintu
warung, ternyata Natsumi datang. Mulai panik karena pemilik warung tahu Natsumi
pasti akan menertawakannya dengan kondisinya saat itu, Renge pun menutupi
tangan pemilik warung dengan handuk. Natsumi pun sampai di ruang tengah dimana
pemilik warung dan Renge berada. Penasaran dengan apa yang disembunyikan oleh
pemilik warung, Natsumi memancing pemilik warung supaya memberitahu apa yang
disembunyikan. Dan benar saja dugaan pemilik warung, mengetahui kedua tangan
pemilik warung yang terborgol. Natsumi pun tertawa terbahak-bahak, tak cukup
sampai disitu. Natsumi juga menggelitik pemilik warung sebagai bentuk balas
dendam karena kesalahan-kesalahan masa lalu yang diperbuat oleh pemilik warung
kepada Natsumi.
Merasa bersalah atas apa
yang telah dilakukannya, Renge pun berinisiatif untuk menelpon polisi. Tak
ingin masalah sepele tersebut menjadi runyam, pemilik warung mencegah Renge
untuk melakukan hal tersebut. Renge pun mendengarkan perkataan pemilik warung
dan menutup teleponnya.
Natsumi merasa tidak asing
dengan borgol yang digunakan oleh pemilik warung, ternyata benar. Natsumi
memiliki borgol yang sama seperti borgol tersebut, dan memberi tahu bagaimana
membuka borgolnya. Setelah membuka borgol pemilik warung, Natsumi dengan bangga
bak pahlawan mengatakan bahwa seharusnya pemilik warung berterimakasih
kepadanya. Pemilik warung menulis sesuatu diatas kertas, dan menunjukkan hal
tersebut kepada Renge. Renge yang membaca isi kertas tersebut, kemudian dia
memanggil Natsumi dan memborgol kedua tangannya.
Rupanya pemilik warung
merasa tidak terima dengan yang dilakukan oleh Natsumi, dia pun membalaskan
perbuatan Natsumi sewaktu dia terborgol. Ternyata isi kertasnya berupa perintah
kepada Renge sebagai polisi untuk menangkap Natsumi.
Renge berjalan sendirian
sambil bersenandung, saat dipersimpangan jalan. Dia melihat anak kecil yang
waktu itu tersesat. Renge pun menghampiri anak kecil tersebut dan menanyakan
apa yang sedang dia lakukan disana. Anak kecil tersebut kemudian menceritakan
kegiatannya hari itu sampai dia kehabisan kata-kata. Renge kemudian mengajak
anak tersebut bermain bersama. Mereka pun saling berkenalan, dan bermain
polisi-polisian untuk melindungi galaksi lalu mulai berpatroli mencari
penjahat.
Shiori, teman baru nya
Renge. Bersama Renge, mereka mengintai Hika-nee dan Natsumi yang sedang bermain
kartu. Renge awalnya ragu untuk menyergap mereka karena belum ada surat
perintah. Namun Shiori memberitahu renge bahwa dia menemukan surat perintah di
tanah, yang kemungkinan jatuh. Renge pun segera meluncur ke tempat mereka
berdua bermain.
Renge dan shiori berlagak
seperti polisi dan mengaku sebagai detektif cosmos, Natsumi dan Hika-nee pun
menanggapi permainan Renge dan temannya. Mereka seolah menjadi penjahat,
kemudian mengejar detektif cosmos. Merasa terpojok karena tidak bisa lari
kemana-mana, Shiori memiliki ide untuk menjadikan selang keran air sebagai
senjata untuk melawan Natsumi dan Hika-nee. Malihat apa yang dipegang oleh
Renge, Natsumi yang tak mau bajunya basah memutar otak dan mengakui bahwa
dirinya adalah detektif cosmos dan penjahatnya adalah Hika-nee. Percaya dengan
hal tersebut, renge pun mengarahkan selangnya ke Hika-nee. Hika-nee pun panik
dan mengaku dirinya juga detektif cosmos. Mendengar keterangan musuhnya, renge
pun percaya dan Shiori menyuruh untuk tidak menghianati temannya sendiri.
Shiori baru sadar bahwa dia menginjak selang, dan tak lama setelah dia
mengangkat kakinya dari selang. Air dari selang pun keluar dan membasahi
Hika-nee.
Setelah mengeringkan
rambutnya, Renge pun meminta bantuan kepada Hika-nee apa yang harus dia lakukan
kepada Shiori yang tertidur. Hika-nee pun menjawab bahwa Shiori harus
dipindahkan ke tempat tidur sampai ayahnya datang menjemputnya. Renge kemudian
mengangkat Shiori karena merasa bertanggung jawab sebagai kakaknya. Natsumi dan
Hika-nee merasa khawatir Renge tidak kuat menggendong Shiori sampai di futon.
Namun Renge tidak mau menurunkan Shiori sebelum dia sampai di tempat tidur.
0 Komentar