Ticker

6/recent/ticker-posts

Breaking News

Website Flash Sekai Masih Dalam Proses Penataan, Mohon Maaf Bila Terdapat BUG 404

Non-Non Biyori “Nonstop” Episode 4



“Aku juga ingin mencicipi tomatnya..”

Tiba waktunya untuk memanen tomat. Kazuho memetik satu tomat lalu diberikan kepada Renge. Renge penasaran apakah tomat tersebut sudah bisa dimakan. Renge pun gembira atas jawaban Kazuho, dan langsung mencuci tomat dan mencicipinya. Renge terkejut dengan rasa tomatnya, dia pun berterimakasih kepada matahari karena tomatnya terasa sangat istimewa.

Setelah memanen cukup banyak tomat pada hari tersebut, Renge memiliki ide untuk membagikan tomat-tomat tersebut kepada semua temannya. Renge pun bersiap dan menyebut dirinya santa musim panas dengan membagikan tomat-tomat kepada temannya. Kazuho memberi pesan supaya berhati-hati dan jangan sampai tersesat kepada Renge. Renge pun mengiyakan, dan pergi menuju rumah teman-temannya.

Dirumah Hotaru, dia sedang bermain dengan Pechi anjingnya. Bel rumah berbunyi, Hotaru pun segera keluar untuk membukakan pintu. Ternyata Renge datang untuk membagikan tomat kepadanya, dia mengucapkan Selamat natal di musim panas saat Hotaru membukakan pintu. Hotaru yang kebingungan pun mengira Renge ingin mengajaknya bermain hari ini, tapi Renge hanya memberikan sebuah tomat kepadanya dan berpamitan untuk membagikan tomat kepada yang lainnya.

Renge pun berjalan menuju kerumah teman-teman lainnya, seperti rumah Komari dan Natsumi, Konomi, dan Nenek-nenek yang sedang istirahat. Renge benar-benar menjadi santa pada hari tersebut. hanya warung jajan yang belum dia beri tomat. Saat Renge menuju warung jajan, dia menemukan seorang anak kecil yang sedang menangis. Renge pun menghampirinya dan menanyakan alasan anak tersebut menangis. Anak tersebut pun menjelaskan kepada Renge dari mana asalnya, dan menjelaskan pula beberapa hal yang tidak berkaitan seperti Tsukune.

Renge yang awalnya memahami, menjadi bingung juga karena anak tersebut juga bingung berasal darimana. Dan gak lupa Renge menjelaskan mengenai apa itu Tsukune, yaitu daging yang ada di dalam nabe. Ternyata anak perempuan yang Renge temukan ingin makan Tsukune. Renge kemudian memberikan tomat kepada anak tersebut, dan mengantarnya ke kantor polisi terdekat untuk dilaporkan sebagai anak hilang.

Sesampainya di depan kantor polisi, Renge merasa gugup dan menceritakan apa yang dia rasakan kepada anak disampingnya. Namun berbeda dengan Renge, anak tersebut langsung lari dan masuk ke kantor polisi dengan gembira. Renge kaget keheranan, karena sikap anak tersebut. Renge pun mengejar anak tersebut dan berdiri didepan pintu masuk. Ternyata anak tersebut adalah anak dari polisi yang pada hari tersebut bertugas. Anak tersebut menceritakan bahwa dirinya tersesat dan dibantu oleh Renge menuju ke kantor polisi.

Polisi tersebut pun mengucapkan terimakasih kepada Renge dan menawarkan jus kepadanya. Awalnya Renge seperti tertarik dengan tawaran tersebut, namun dia ingat bahwa dia harus membagikan tomat ke warung jajan. Saat Renge pamit pergi, anak tersebut berterimakasih atas tomat yang telah diberikan kepadanya dan memanggil Renge dengan sebutan Kakak. Hal tersebut membuat Renge sangat terkejut, karena dia baru pertama kali dipanggil Kakak oleh seseorang.

Momen yang cukup menggelitik, setelah pamit pergi dan berjalan beberapa meter meninggalkan kantor polisi, Renge berbalik badan dan anak kecil tersebut melambaikan tangan Renge pun melambaikan tangannya kemudian berjalan beberapa langkah. Hal ini terulang beberapa kali, Renge seperti tidak ingin meninggalkan anak kecil yang telah memanggilnya dengan sebutan kakak tersebut.

Saat sampai di warung jajan, pemilik warung memuji rasa dari tomat dan penasaran apakah benar Renge sendiri yang menanam tomatnya. Renge pun mengiyakan pertanyaannya dan menjelaskan bagaimana dia menanam dan membangun rumah untuk tomatnya. Kemudian, Renge pun menjelaskan mengenai pertemuannya dengan seorang anak kecil yang tersesat dimana dia mengantarnya ke kantor polisi. Dia pun menambahkan mengenai ucapan terimakasih si anak kecil yang ditolongnya dan kata Kakak yang di sampaikan anak kecil tersebut kepada Renge. Mendengar hal tersebut pemilik warung menggoda Renge, dengan menanyakan detail anak kecil yang ditolongnya tersebut.

Babak kedua, Renge mencari penghapus barunya di laci belajar miliknya. Dia tak menemukannya, namun menemukan sebuah angpau tahun baru. Dia pun segera ke warung jajan untuk membelanjakan angpau miliknya. Saat melihat-lihat mainan di warung jajan, Renge menemukan borgol mainan dan memutuskan untuk membelinya. Setelah memiliki borgol mainan tersebut, Renge pun merasa seperti dirinya menjadi seorang polisi. Renge kemudian pamit pergi.

Tak lama, Renge kembali dengan berakting seperti polisi. Dia bermain dengan pemilik warung jajan, dengan memborgol kedua tangan pemilik warung jajan. Pemilik warung jajan kemudian meminta kunci borgol kepada Renge. Namun Renge tak memilikinya, pemilik warung jajan kemudian segera mengecek tempat dimana Renge mengambil borgol mainan tersebut. Melihat tidak ada kunci borgol, pemilik warung pun berasumsi untuk mematahkan borgol mainan Renge. Mendengar hal tersebut, wajah Renge langsung pucat karena mainan barunya akan dirusak.

Pemilik warung pun tidak jadi melakukan hal tersebut, dia menuju kedalam dan berusaha melepaskan borgol tersebut dari tangannya. Melihat pemilik warung yang kesusahan melepaskan borgol, Renge memiliki ide untuk memanggil seseorang untuk membantu membuka borgolnya. Namun ide tersebut ditolak oleh pemilik warung.

Seseorang membuka pintu warung, ternyata Natsumi datang. Mulai panik karena pemilik warung tahu Natsumi pasti akan menertawakannya dengan kondisinya saat itu, Renge pun menutupi tangan pemilik warung dengan handuk. Natsumi pun sampai di ruang tengah dimana pemilik warung dan Renge berada. Penasaran dengan apa yang disembunyikan oleh pemilik warung, Natsumi memancing pemilik warung supaya memberitahu apa yang disembunyikan. Dan benar saja dugaan pemilik warung, mengetahui kedua tangan pemilik warung yang terborgol. Natsumi pun tertawa terbahak-bahak, tak cukup sampai disitu. Natsumi juga menggelitik pemilik warung sebagai bentuk balas dendam karena kesalahan-kesalahan masa lalu yang diperbuat oleh pemilik warung kepada Natsumi.

Merasa bersalah atas apa yang telah dilakukannya, Renge pun berinisiatif untuk menelpon polisi. Tak ingin masalah sepele tersebut menjadi runyam, pemilik warung mencegah Renge untuk melakukan hal tersebut. Renge pun mendengarkan perkataan pemilik warung dan menutup teleponnya.

Natsumi merasa tidak asing dengan borgol yang digunakan oleh pemilik warung, ternyata benar. Natsumi memiliki borgol yang sama seperti borgol tersebut, dan memberi tahu bagaimana membuka borgolnya. Setelah membuka borgol pemilik warung, Natsumi dengan bangga bak pahlawan mengatakan bahwa seharusnya pemilik warung berterimakasih kepadanya. Pemilik warung menulis sesuatu diatas kertas, dan menunjukkan hal tersebut kepada Renge. Renge yang membaca isi kertas tersebut, kemudian dia memanggil Natsumi dan memborgol kedua tangannya.

Rupanya pemilik warung merasa tidak terima dengan yang dilakukan oleh Natsumi, dia pun membalaskan perbuatan Natsumi sewaktu dia terborgol. Ternyata isi kertasnya berupa perintah kepada Renge sebagai polisi untuk menangkap Natsumi.

Renge berjalan sendirian sambil bersenandung, saat dipersimpangan jalan. Dia melihat anak kecil yang waktu itu tersesat. Renge pun menghampiri anak kecil tersebut dan menanyakan apa yang sedang dia lakukan disana. Anak kecil tersebut kemudian menceritakan kegiatannya hari itu sampai dia kehabisan kata-kata. Renge kemudian mengajak anak tersebut bermain bersama. Mereka pun saling berkenalan, dan bermain polisi-polisian untuk melindungi galaksi lalu mulai berpatroli mencari penjahat.

Shiori, teman baru nya Renge. Bersama Renge, mereka mengintai Hika-nee dan Natsumi yang sedang bermain kartu. Renge awalnya ragu untuk menyergap mereka karena belum ada surat perintah. Namun Shiori memberitahu renge bahwa dia menemukan surat perintah di tanah, yang kemungkinan jatuh. Renge pun segera meluncur ke tempat mereka berdua bermain.

Renge dan shiori berlagak seperti polisi dan mengaku sebagai detektif cosmos, Natsumi dan Hika-nee pun menanggapi permainan Renge dan temannya. Mereka seolah menjadi penjahat, kemudian mengejar detektif cosmos. Merasa terpojok karena tidak bisa lari kemana-mana, Shiori memiliki ide untuk menjadikan selang keran air sebagai senjata untuk melawan Natsumi dan Hika-nee. Malihat apa yang dipegang oleh Renge, Natsumi yang tak mau bajunya basah memutar otak dan mengakui bahwa dirinya adalah detektif cosmos dan penjahatnya adalah Hika-nee. Percaya dengan hal tersebut, renge pun mengarahkan selangnya ke Hika-nee. Hika-nee pun panik dan mengaku dirinya juga detektif cosmos. Mendengar keterangan musuhnya, renge pun percaya dan Shiori menyuruh untuk tidak menghianati temannya sendiri. Shiori baru sadar bahwa dia menginjak selang, dan tak lama setelah dia mengangkat kakinya dari selang. Air dari selang pun keluar dan membasahi Hika-nee.

Setelah mengeringkan rambutnya, Renge pun meminta bantuan kepada Hika-nee apa yang harus dia lakukan kepada Shiori yang tertidur. Hika-nee pun menjawab bahwa Shiori harus dipindahkan ke tempat tidur sampai ayahnya datang menjemputnya. Renge kemudian mengangkat Shiori karena merasa bertanggung jawab sebagai kakaknya. Natsumi dan Hika-nee merasa khawatir Renge tidak kuat menggendong Shiori sampai di futon. Namun Renge tidak mau menurunkan Shiori sebelum dia sampai di tempat tidur.

Posting Komentar

0 Komentar