Episode 2
“Mari menanam sayur
bersama...”
Renge yang sedang menikmati
snacknya, datang kazuho miyauchi menagajaknya menanam sayur. Mendengar hal
tersebut, Renge tertarik dan mengajak teman-temannya juga. Kazuho menjahili
Renge dengan berkata akan menanam paprika. Sayur yang tidak disukai Renge.
Mendengar hal tersebut, Renge pun berniat untuk pergi dengan alasan ada urusan
lain. Kazuho pun berkata bahwa dia hanya bercanda mengenai hal tersebut.
Untuk menanam sayur, berikut
ini beberapa hal yang dilakukan:
Pertama, siapkan terlebih
dahulu bibit yang akan di tanam
Kedua, siapkan tanah
bedengan dan beri pupuk tanah lalu lapisi dengan mulsa
Renge penasaran apa itu
mulsa, kazuho pun menjelaskan dengan perumpamaan mulsa itu seperti futon untuk
tomat. Semuanya semangat menggali tanah yang akan digunakan untuk bedengan,
setelah tanah tersebut jadi. Mereka melapisinya dengan mulsa plastik dan mulai
menanam bibit tomat dengan rapi.
Setelah selesai menanam
bibit tomat, hujan pun turun dan semuanya meneduh. Renge merasa kasihan dengan
tanaman tomat yang baru saja dia tanam. Natsumi pun menjelaskan yang mereka
bicarakan ketika Kazuho datang membawakan handuk. Kazuho pun mempunyai ide
untuk membuat rumah kaca setelah hujan. Hujan mereda, mereka pun mulai membuat
rumah kaca dari pipa vilin dan plastik.
Kerjasama yang kompak. Setelah selesai membuat rumah kaca, Renge pun mencoba
masuk untuk memberikan ucapan terimakasih atas rumah baru tanaman tomat. Hotaru
dan lainnya pun menyusul masuk yang sebelumnya bertanya terlebih dahulu kepada
Renge, apakah diperbolehkan masuk.
Pada babak selanjutnya,
Akane dan Konomi berlatih flute bersama di akhir pekan. Merasa senang dengan
perkembangan Akane yang semakin mahir memainkan flute, Konomi memuji-muji
dirinya yang merasa bisa diandalkan untuk membimbing adik kelasnya. Konomi
menyarankan Akane untuk tampil dalam konser tunggal pekan depan, mendengar hal
tersebut membuat Akane terkejut dan menjadi salah tingkah. Akane merasa tidak
bisa untuk tampil didepan banyak orang, padahal dia juga sebenarnya ingin bisa
tampil di depan umum walaupun hanya satu kali atau tampil dalam konser sepi
tanpa penonton. Mendengar hal tersebut, Konomi menanggapi bahwa hal tersebut
malahan mengerikan. Jika tidak ada penonton saat seseorang tampil, dan
mengingat Akane yang pemalu dan canggung dengan banyak orang baru. Konomi pun
menyarankan untuk bertemu beberapa tetanggnya yang tidak lain adalah Natsumi,
Komari dan Hotaru.
Ketika Akane bertemu dengan
mereka bertiga. Ketika Konomi memperkenalkan Akane kepada ketiga tetangganya
tersebut, kegugupannya langsung meningkat. Akane tidak bisa memperkenalkan
dirinya, melihat hal tersebut. Natsumi bertanya mengapa Akane menjadi gugup
seperti itu, dan Konomi pun menjelaskan situasi Akane yang ingin menghilangkan
rasa canggungnya terhadap orang baru. Mengetahui hal tersebut, Natsumi pun
memperkenalkan dirinya sendiri seperti berkenalan dengan teman sebaya.
Untuk perkenalan di Jepang,
jika berkenalan dengan seseorang yang lebih tua usianya. Maka harus menggunakan
kalimat formal sebagai bentuk penghormatan terhadap orang tersebut.
Komari pun mengatakan bahwa
ungkapan Natsumi kurang sopan, Akane pun merasa tidak apa karena menurutnya
akan lebih mudah jika seseorang merasa akrab dengannya. Mendengar hal tersebut,
Komari pun membiarkannya dan memperkenalkan dirinya. Saat Hotaru memperkenalkan
diri, Akane bersikap formal kepada Hotaru mengira dia seumuran atau mungkin
lebih tua dari dirinya. Hotaru yang sadar dengan sikap Akane pun merasa kaget
dalam hatinya.
Diluar rumah, Si kacamata
sedang membelah beberapa batang kayu.
Komari pun memulai
perbincangan dengan menanyakan kegiatan Akane dan Konomi perihal latihan flute.
Konomi pun berkata bahwa saat ini mereka sedang dalam waktu istirahat. Mendengar
hal tersebut, Komari mempunyai ide untuk membuat kue dan memakannya bersama.
Akane, Konomi dan yang lainnya pun setuju.
Diluar rumah, Si kacamata
sedang mengecat sebuah kotak dari kayu.
Bahan-bahan untuk membuat
Kue:
-
Terigu
-
Telur
-
Mentega
-
Peralatan seperti Timbangan, saringan,
mangkuk, dan lainnya.
Semua bahan sudah lengkap
tersedia diatas meja, waktunya untuk mulai membuat kue. Tapi... Komari bingung,
apa hal pertama yang harus dilakukan... Akane pun menyarankan untuk hal pertama
adalah mengaduk menteganya terlebih dahulu. Kemudian Hotaru melanjutkan dengan
mengatakan mungkin kita harus mengayak terigu, lalu menyisakan sedikit mentega
untuk melapisi loyang. Akane pun dengan sopan meng-iyakan saran Hotaru dan
segera melaksanakannya. Konomi melihat sikap Akane terhadap Hotaru merasa
heran, dan bertanya kepada Akane apakah mungkin Akane menganggap Hotaru lebih
tua padahal dia masih SD. Dan benar saja, Akane tidak mempercayai perkataan
Konomi dan menganggapnya sebagai lelucon. Kaget dengan yang didengarnya, Akane
pun bertanya kepada Hotaru mengenai hal tersebut. Hotaru membenarkan perkataan
Akane, dan berkata bahwa dia masih kelas 5 SD. Akane merasa salah menilai
Hotaru, dia pun meminta maaf kepada Hotaru.
Si Kacamata membuka pintu
dapur namun tidak ada yang menyadarinya.
Masih dengan Akane yang
berusaha meminta maaf dengan sopan kepada Hotaru, Hotaru pun merasa jika Akane
tidak perlu bersikap formal kepadanya.
Si kacamata membawa kotak
yang selesai dibuatnya ke dapur tanpa ada seorang pun yang menyadari kehadirannya.
Konomi pun berusaha
meyakinkan Akane bahwa dengan bersikap formal, dia bisa menghilangkan
kecanggungannya dengan orang baru. Mendengar hal tersebut, Akane merasa hal
tersebut tidak mungkin karena dia sudah biasa formal jadi akan sulit untuk
bersikap biasa. Akane pun melanjutkan kembali mengaduk mentega dan meminta gula
untuk diaduk bersama. Konomi pun bertanya apakah tidak ada gula diatas meja.
Ternyata gula ditempat persediaan telah habis. Komari pun mencarinya di laci
meja.
Si kacamata mengambilkan
gula di samping penanak nasi dan menaruhnya di atas meja. Melihat ada seseorang
yang menaruh gula diatas meja, Akane pun berterimakasih dan memberitahu Komari
bahwa gula nya sudah ada. Tapi komari merasa penasaran siapa yang menaruh gula
diatas meja. Akane pun melihat kebelakang dan tidak ada seorangpun disana, lalu
mengira bahwa Konomi yang telah memberikan gula kepadanya. Tapi disanggah oleh
konomi, konomi menyampaikan bahwa dia sedang mencari gula di dekat wastafel.
Mendengar pernyataan konomi. Akane dan Komari pun langsung berwajah pucat dan
mengira yang memberikan gula tersebut adalah Hantu..
Akane dan Komari pun membawa
oven nya ke ruang tengah, karena merasa tak aman di dapur. Yang lainnya hanya
terheran-heran melihat sikap Akane dan Komari. Pada akhirnya, merekalah yang
membuatkan kuenya. Akane membicarakan mengenai sikap Hotaru yang dewasa. Konomi
merasa senang karena Akane bisa berbaur dengan yang lainnya dan ingin
membiasakan hal tersebut kepada Akane supaya lebih siap untuk konser
tunggalnya. Dan di akhir babak, Akane menanyakan si kacamata yang tadi di
katakan oleh Konomi.
Babak ketiga, Hotaru dan
keluarganya pulang dari kota menggunakan kereta. Hotaru pun bermanja-manja
seperti anak kecil dengan Ibu dan ayahnya didalam kereta. Sesampainya di
stasiun tujuan, Hotaru menggandeng kedua orang tuanya. Dari pintu ujung
gerbong, terlihat Konomi berdiri di depan pintu kereta. Hotaru pun kaget dan
seperti tidak memiliki muka mengetahui Konomi berada di ujung kereta. Melihat
ada penumpang lain yang turun. Ibu Hotaru pun menanyakan apakah Hotaru
mengenalnya. Konomi pun melangkahkan kakinya menuju mereka dan memperkenalkan
diri. Melihat hal tersebut, Orang tua Hotaru pun menyarankan supaya Hotaru
bermain dengan Konomi.
Setelah orang tua Hotaru
pergi, Konomi pun menanyakan sikap Hotaru yang ternyata masih bermanja-manja
dengan orang tuanya. Mendengar hal tersebut, Hotaru pun merasa bingung
menjawabnya dan mengatakan bahwa dia seperti itu hanya ketika di depan orang
tuanya saja. Konomi pun baru ingat, bahwa Hotaru masih SD dan masih ingin
dimanja. Dia pun menceritakan bahwa Komari pun sikapnya sama seperti itu saat
dia masih kecil. Konomi pun mempersilahkan Hotaru jika ingin beramanja seperti
anak kecil di depannya. Hotaru menghargai perasaan Konomi namun tidak bisa melakukannya
karena malu, Konomi pun mengajak Hotaru kerumahnya sambil bergandengan tangan
supaya tidak tersesat.
Sambil berjalan, Konomi pun
menceritakan kisah masa kecil Komari. Beberapa hal membuat Hotaru kaget, konomi
pun menyarankan supaya Hotaru tidak malu karena anak kecil harus bertingkah
layaknya anak kecil.
Setelah rumah Konomi
terlihat, dia pun memberikan ucapan selamat karena tidak tersesat sampai rumah.
Komari yang melihat mereka berdua bergandengan tangan pun penasaran. Dia
menanyakan kenapa bergandengan tangan, dan konomi pun menjelaskan. Komari pun
mempunyai ide, yaitu menawarkan Hotaru untuk duduk di pangkuan Komari. Melihat
hal tersebut, Hotaru merasa malu sekali dan pamit pulang ke rumahnya. Konomi
dan Komari pun merasa bersalah karena mungkin sudah berlebihan dan merencanakan
untuk meminta maaf ketika bertemu dengan Hotaru.
Babak terakhir, keesokan
harinya. Hotaru membawa anjing peliharaannya untuk berjalan-jalan. Dan merasa
tidak akan melakukan hal seperti kemarin lagi di depan teman-temannya. Anjing
peliharaannya yang bernama pechi tertarik dengan sesuatu hal di rumput hijau.
Melihat hal tersebut, Hotaru pun menceramahi anjingnya, Pechi pun langsung
menghampiri Hotaru. Hotaru pun mulai mengelus-elus pechi dengan senangnya.
Disisi lain jalan, Konomi yang melihat Hotaru pun menghampiri nya dan meminta
maaf sambil berjalan. Namun, Hotaru tidak memperhatikan. Ketika Konomi sudah
didekat Hotaru, dia baru menyadarinya dan mereka berdua saling berkata “Eh..”
0 Komentar