Ticker

6/recent/ticker-posts

Breaking News

Website Flash Sekai Masih Dalam Proses Penataan, Mohon Maaf Bila Terdapat BUG 404

Non-Non Biyori "Nonstop" Episode 2

 



Episode 2

 

“Mari menanam sayur bersama...”

Renge yang sedang menikmati snacknya, datang kazuho miyauchi menagajaknya menanam sayur. Mendengar hal tersebut, Renge tertarik dan mengajak teman-temannya juga. Kazuho menjahili Renge dengan berkata akan menanam paprika. Sayur yang tidak disukai Renge. Mendengar hal tersebut, Renge pun berniat untuk pergi dengan alasan ada urusan lain. Kazuho pun berkata bahwa dia hanya bercanda mengenai hal tersebut.

Untuk menanam sayur, berikut ini beberapa hal yang dilakukan:

Pertama, siapkan terlebih dahulu bibit yang akan di tanam

Kedua, siapkan tanah bedengan dan beri pupuk tanah lalu lapisi dengan mulsa

Renge penasaran apa itu mulsa, kazuho pun menjelaskan dengan perumpamaan mulsa itu seperti futon untuk tomat. Semuanya semangat menggali tanah yang akan digunakan untuk bedengan, setelah tanah tersebut jadi. Mereka melapisinya dengan mulsa plastik dan mulai menanam bibit tomat dengan rapi.

Setelah selesai menanam bibit tomat, hujan pun turun dan semuanya meneduh. Renge merasa kasihan dengan tanaman tomat yang baru saja dia tanam. Natsumi pun menjelaskan yang mereka bicarakan ketika Kazuho datang membawakan handuk. Kazuho pun mempunyai ide untuk membuat rumah kaca setelah hujan. Hujan mereda, mereka pun mulai membuat rumah kaca dari pipa vilin dan  plastik. Kerjasama yang kompak. Setelah selesai membuat rumah kaca, Renge pun mencoba masuk untuk memberikan ucapan terimakasih atas rumah baru tanaman tomat. Hotaru dan lainnya pun menyusul masuk yang sebelumnya bertanya terlebih dahulu kepada Renge, apakah diperbolehkan masuk.

Pada babak selanjutnya, Akane dan Konomi berlatih flute bersama di akhir pekan. Merasa senang dengan perkembangan Akane yang semakin mahir memainkan flute, Konomi memuji-muji dirinya yang merasa bisa diandalkan untuk membimbing adik kelasnya. Konomi menyarankan Akane untuk tampil dalam konser tunggal pekan depan, mendengar hal tersebut membuat Akane terkejut dan menjadi salah tingkah. Akane merasa tidak bisa untuk tampil didepan banyak orang, padahal dia juga sebenarnya ingin bisa tampil di depan umum walaupun hanya satu kali atau tampil dalam konser sepi tanpa penonton. Mendengar hal tersebut, Konomi menanggapi bahwa hal tersebut malahan mengerikan. Jika tidak ada penonton saat seseorang tampil, dan mengingat Akane yang pemalu dan canggung dengan banyak orang baru. Konomi pun menyarankan untuk bertemu beberapa tetanggnya yang tidak lain adalah Natsumi, Komari dan Hotaru.

Ketika Akane bertemu dengan mereka bertiga. Ketika Konomi memperkenalkan Akane kepada ketiga tetangganya tersebut, kegugupannya langsung meningkat. Akane tidak bisa memperkenalkan dirinya, melihat hal tersebut. Natsumi bertanya mengapa Akane menjadi gugup seperti itu, dan Konomi pun menjelaskan situasi Akane yang ingin menghilangkan rasa canggungnya terhadap orang baru. Mengetahui hal tersebut, Natsumi pun memperkenalkan dirinya sendiri seperti berkenalan dengan teman sebaya.

Untuk perkenalan di Jepang, jika berkenalan dengan seseorang yang lebih tua usianya. Maka harus menggunakan kalimat formal sebagai bentuk penghormatan terhadap orang tersebut.

Komari pun mengatakan bahwa ungkapan Natsumi kurang sopan, Akane pun merasa tidak apa karena menurutnya akan lebih mudah jika seseorang merasa akrab dengannya. Mendengar hal tersebut, Komari pun membiarkannya dan memperkenalkan dirinya. Saat Hotaru memperkenalkan diri, Akane bersikap formal kepada Hotaru mengira dia seumuran atau mungkin lebih tua dari dirinya. Hotaru yang sadar dengan sikap Akane pun merasa kaget dalam hatinya.

Diluar rumah, Si kacamata sedang membelah beberapa batang kayu.

Komari pun memulai perbincangan dengan menanyakan kegiatan Akane dan Konomi perihal latihan flute. Konomi pun berkata bahwa saat ini mereka sedang dalam waktu istirahat. Mendengar hal tersebut, Komari mempunyai ide untuk membuat kue dan memakannya bersama. Akane, Konomi dan yang lainnya pun setuju.

Diluar rumah, Si kacamata sedang mengecat sebuah kotak dari kayu.

Bahan-bahan untuk membuat Kue:

-          Terigu

-          Telur

-          Mentega

-          Peralatan seperti Timbangan, saringan, mangkuk, dan lainnya.

Semua bahan sudah lengkap tersedia diatas meja, waktunya untuk mulai membuat kue. Tapi... Komari bingung, apa hal pertama yang harus dilakukan... Akane pun menyarankan untuk hal pertama adalah mengaduk menteganya terlebih dahulu. Kemudian Hotaru melanjutkan dengan mengatakan mungkin kita harus mengayak terigu, lalu menyisakan sedikit mentega untuk melapisi loyang. Akane pun dengan sopan meng-iyakan saran Hotaru dan segera melaksanakannya. Konomi melihat sikap Akane terhadap Hotaru merasa heran, dan bertanya kepada Akane apakah mungkin Akane menganggap Hotaru lebih tua padahal dia masih SD. Dan benar saja, Akane tidak mempercayai perkataan Konomi dan menganggapnya sebagai lelucon. Kaget dengan yang didengarnya, Akane pun bertanya kepada Hotaru mengenai hal tersebut. Hotaru membenarkan perkataan Akane, dan berkata bahwa dia masih kelas 5 SD. Akane merasa salah menilai Hotaru, dia pun meminta maaf kepada Hotaru.

Si Kacamata membuka pintu dapur namun tidak ada yang menyadarinya.

Masih dengan Akane yang berusaha meminta maaf dengan sopan kepada Hotaru, Hotaru pun merasa jika Akane tidak perlu bersikap formal kepadanya.

Si kacamata membawa kotak yang selesai dibuatnya ke dapur tanpa ada seorang pun yang menyadari kehadirannya.

Konomi pun berusaha meyakinkan Akane bahwa dengan bersikap formal, dia bisa menghilangkan kecanggungannya dengan orang baru. Mendengar hal tersebut, Akane merasa hal tersebut tidak mungkin karena dia sudah biasa formal jadi akan sulit untuk bersikap biasa. Akane pun melanjutkan kembali mengaduk mentega dan meminta gula untuk diaduk bersama. Konomi pun bertanya apakah tidak ada gula diatas meja. Ternyata gula ditempat persediaan telah habis. Komari pun mencarinya di laci meja.

Si kacamata mengambilkan gula di samping penanak nasi dan menaruhnya di atas meja. Melihat ada seseorang yang menaruh gula diatas meja, Akane pun berterimakasih dan memberitahu Komari bahwa gula nya sudah ada. Tapi komari merasa penasaran siapa yang menaruh gula diatas meja. Akane pun melihat kebelakang dan tidak ada seorangpun disana, lalu mengira bahwa Konomi yang telah memberikan gula kepadanya. Tapi disanggah oleh konomi, konomi menyampaikan bahwa dia sedang mencari gula di dekat wastafel. Mendengar pernyataan konomi. Akane dan Komari pun langsung berwajah pucat dan mengira yang memberikan gula tersebut adalah Hantu..

Akane dan Komari pun membawa oven nya ke ruang tengah, karena merasa tak aman di dapur. Yang lainnya hanya terheran-heran melihat sikap Akane dan Komari. Pada akhirnya, merekalah yang membuatkan kuenya. Akane membicarakan mengenai sikap Hotaru yang dewasa. Konomi merasa senang karena Akane bisa berbaur dengan yang lainnya dan ingin membiasakan hal tersebut kepada Akane supaya lebih siap untuk konser tunggalnya. Dan di akhir babak, Akane menanyakan si kacamata yang tadi di katakan oleh Konomi.

Babak ketiga, Hotaru dan keluarganya pulang dari kota menggunakan kereta. Hotaru pun bermanja-manja seperti anak kecil dengan Ibu dan ayahnya didalam kereta. Sesampainya di stasiun tujuan, Hotaru menggandeng kedua orang tuanya. Dari pintu ujung gerbong, terlihat Konomi berdiri di depan pintu kereta. Hotaru pun kaget dan seperti tidak memiliki muka mengetahui Konomi berada di ujung kereta. Melihat ada penumpang lain yang turun. Ibu Hotaru pun menanyakan apakah Hotaru mengenalnya. Konomi pun melangkahkan kakinya menuju mereka dan memperkenalkan diri. Melihat hal tersebut, Orang tua Hotaru pun menyarankan supaya Hotaru bermain dengan Konomi.

Setelah orang tua Hotaru pergi, Konomi pun menanyakan sikap Hotaru yang ternyata masih bermanja-manja dengan orang tuanya. Mendengar hal tersebut, Hotaru pun merasa bingung menjawabnya dan mengatakan bahwa dia seperti itu hanya ketika di depan orang tuanya saja. Konomi pun baru ingat, bahwa Hotaru masih SD dan masih ingin dimanja. Dia pun menceritakan bahwa Komari pun sikapnya sama seperti itu saat dia masih kecil. Konomi pun mempersilahkan Hotaru jika ingin beramanja seperti anak kecil di depannya. Hotaru menghargai perasaan Konomi namun tidak bisa melakukannya karena malu, Konomi pun mengajak Hotaru kerumahnya sambil bergandengan tangan supaya tidak tersesat.

Sambil berjalan, Konomi pun menceritakan kisah masa kecil Komari. Beberapa hal membuat Hotaru kaget, konomi pun menyarankan supaya Hotaru tidak malu karena anak kecil harus bertingkah layaknya anak kecil.

Setelah rumah Konomi terlihat, dia pun memberikan ucapan selamat karena tidak tersesat sampai rumah. Komari yang melihat mereka berdua bergandengan tangan pun penasaran. Dia menanyakan kenapa bergandengan tangan, dan konomi pun menjelaskan. Komari pun mempunyai ide, yaitu menawarkan Hotaru untuk duduk di pangkuan Komari. Melihat hal tersebut, Hotaru merasa malu sekali dan pamit pulang ke rumahnya. Konomi dan Komari pun merasa bersalah karena mungkin sudah berlebihan dan merencanakan untuk meminta maaf ketika bertemu dengan Hotaru.

Babak terakhir, keesokan harinya. Hotaru membawa anjing peliharaannya untuk berjalan-jalan. Dan merasa tidak akan melakukan hal seperti kemarin lagi di depan teman-temannya. Anjing peliharaannya yang bernama pechi tertarik dengan sesuatu hal di rumput hijau. Melihat hal tersebut, Hotaru pun menceramahi anjingnya, Pechi pun langsung menghampiri Hotaru. Hotaru pun mulai mengelus-elus pechi dengan senangnya. Disisi lain jalan, Konomi yang melihat Hotaru pun menghampiri nya dan meminta maaf sambil berjalan. Namun, Hotaru tidak memperhatikan. Ketika Konomi sudah didekat Hotaru, dia baru menyadarinya dan mereka berdua saling berkata “Eh..”

Posting Komentar

0 Komentar